Kembali

BNPT dan Wahid Foundation Gelar Pertemuan Tahunan Forum Kemitraan Nasional RAN PE 2024: Fokus Perkuat Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme

Ditulis : Admin

Rabu, 16 Oktober 2024

Jakarta Dalam rangka memperkuat kolaborasi lintas sektoral dalam pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Wahid Foundation selaku Co-Chair Forum Kemitraan Nasional RAN PE (FKN RAN PE) yang didukung Pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2) menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Forum Kemitraan Nasional (FKN) Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) pada Rabu 16 Oktober 2024 di The Sultan Hotel Jakarta.

 

Acara ini bertujuan memperkuat Forum Kemitraan Nasional dalam pelaksanaan RAN PE melalui kolaborasi lintas sektoral antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, filantropi dan perguruan tinggi. Dengan mengusung kemitraan bermakna bersama lembaga filantropi, pertemuan ini diharapkan menjadi wadah diskusi strategis untuk memperkuat jejaring dan meningkatkan efektivitas implementasi RAN PE di Indonesia. Selain itu, forum ini juga mendorong kemitraan yang erat antara pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berbagi pengalaman, solusi, serta strategi inovatif dalam upaya pencegahan ekstremisme kekerasan.

 

Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto dalam sambutannya menyampaikan FKN RAN PE dibentuk sebagai ruang komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan di masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang RAN PE.

 

“FKN RAN PE merupakan refleksi bagi semua pemangku kepentingan dalam pendekatan pendekatan whole of government and whole of society. Pendekatan ini menegaskan bahwa dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme, pemerintah tidak dapat pekerjaan sendiri, diibutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, mengingat akar permasalahan ancaman ekstremisme kekerasan bersifat multidimensi dan penanganannya pun harus multidimensi juga,” tutur Andhika.

 

Andhika menegaskan, pencapaian utama dari koordinasi lintas sektor dalam RAN PE adalah zero terroris attack di tanah air pada tahun 2023. Hal ini menurutnya adalah hasil dari koordinasi yang baik dari sisi penegakan hukum maupun upaya-upaya pencegahan lain yang dilakukan oleh masyarakat sipil.

 

“Upaya pencegahan harus terus menerus kita lakukan karena kelompok-kelompok yang berupaya menyebarkan ideologi terorisme berbasis kekerasan tidak akan berhenti melaksanakan aktivitasnya. Tentu, hingga hari ini mereka terus melakukan propaganda, perekrutan, pelatihan, dan juga penyebaran ajaran terorisme khususnya dalam ranah online,” jelas Andhika.

 

Menurut Andhika, upaya kolaborasi dari semua elemen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan berbasis ekstremisme sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam acara RAN PE Awards 2024 yang menyatakan bahwa diperlukan kolaborasi multipihak dalam upaya penguatan RAN PE.

 

“Keterlibatan sektor swasta ingin terus kami dorong ke depan untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan eksrremisme berbasis kekerasan, termasuk dalam RAN PE fase kedua, yang saat ini masih terus dilaksanakan proses penyusunannya. Forum koordinasi semoga menghasilkan berbagai pemikiran untuk memperkuat upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan khususnya aksi-aksi yang akan dikembangkan dalam rantai fase kedua untuk tahun 2025 sampai tahun 2029.

 

Sementara itu, Mujtaba Hamdi, Development and Policy Advisor Wahid Foundation, menyampaikan bahwa Forum Kemitraan Nasional ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kerja Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021. Rencana aksi yang terkandung dalam RAN PE ini merupakan serangkaian program terkoordinasi yang dilaksanakan oleh berbagai kementerian dan lembaga serta masyarakat sipil dalam menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan.

 

“Sejak penyusunannya, RAN PE menekankan keterlibatan menyeluruh, baik dari pemerintah maupun masyarakat, yang dikenal dengan prinsip whole of government dan whole of society approach. Pendekatan ini tidak terlepas dari kombinasi pendekatan lunak (soft approach) dan pendekatan keras (hard approach) dalam menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” tutur Mujtaba.

 

Mujtaba menuturkan, selama setahun terakhir, beberapa hal telah dilakukan oleh Forum Kemitraan Nasional. Pertama, memfasilitasi berbagai Rencana Aksi Daerah (RAD) PE, khususnya di Sulawesi Selatan. Kedua, memfasilitasi kemitraan reguler dalam menyusun Panduan Implementasi Kebijakan RAN PE di daerah, yang dilakukan secara bersama dengan multi-Kementerian/Lembaga (KL) dan multi-organisasi masyarakat sipil (CSO).

 

“Wahid Foundation, sebagai wakil dari pemangku kepentingan masyarakat sipil dalam Forum Kemitraan Nasional, mendorong kemitraan dan menginisiasi forum kemitraan di tingkat daerah, khususnya di Kota Depok. Semoga ini menjadi energi yang baik dan melahirkan gagasan-gagasan penting yang dapat menjadi batu loncatan utama bagi penyusunan RAN PE di masa mendatang,” jelasnya.

 

Tentang Pertemuan Tahunan Forum Kemitraan Nasional (FKN) RAN PE 2024

 

Agenda pertemuan tahunan ini akan menghadirkan pembicara dari kementerian terkait, lembaga swasta, masyarakat sipil, serta lembaga filantropi yang turut berperan dalam pelaksanaan RAN PE. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi Pemberdayaan perempuan, Anak dan Pemuda; Pendidikan dan Keterampilan Kerja; serta Ketahanan Masyarakat.

 

BNPT dan Wahid Foundation menegaskan bahwa upaya mengatasi ekstremisme kekerasan bersifat multidimensional sehingga membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Melalui Surat Keputusan Kepala BNPT Nomor 103 Tahun 2023 yang mengatur pembentukan serta tata kelola Forum Kemitraan Nasional RAN PE ditegaskan bahwa kemitraan multi-stakeholder sangat diperlukan dalam mempercepat pencapaian hasil. Forum ini akan menjadi platform penting dalam membahas rekomendasi kebijakan serta memperkuat kolaborasi yang lebih erat antar-sektor dalam mengimplementasikan RAN PE di Tingkat nasional maupun di daerah.

 

Sebagai bagian dari komitmen untuk mengoptimalkan implementasi RAN PE, pertemuan ini juga memfasilitasi diskusi peran serta lembaga filantropi dalam mendorong kemitraan di sektor ekstremisme kekerasan. Pertukaran pengalaman ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan praktik-praktik yang efektif untuk pola kemitraan, sehingga memperkuat upaya kolektif dalam mencegah terorisme. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan akan muncul solusi-solusi kreatif dan berkelanjutan yang mampu menghadapi tantangan baru dalam upaya pencegahan kekerasan.

 

Pertemuan tahunan ini dihadiri oleh jaringan multi-stakeholder dari pemerintah, termasuk perwakilan kementerian, lembaga negara, serta anggota masyarakat sipil yang memiliki komitmen dalam pencegahan ekstremisme kekerasan. Kehadiran para pemangku kepentingan ini sangat penting untuk memastikan diskusi yang konstruktif dan kolaborasi yang efektif dalam mengatasi masalah ini. Melalui keterlibatan aktif mereka, diharapkan setiap peserta dapat berkontribusi dalam merumuskan strategi kolaborasi yang lebih meaningful, sekaligus mendengarkan perspektif dari berbagai latar belakang yang beragam.

 

Selain itu, forum ini menghasilkan rekomendasi konkret mengenai mekanisme kolaborasi yang lebih baik di antara Lembaga filantropi, pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk implementasi RAN PE. Rekomendasi ini mencakup langkah-langkah strategis untuk meningkatkan peran lembaga filantropi dalam mendukung program-program pencegahan kekerasan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan RAN PE. Dengan demikian, diharapkan Forum Kemitraan Nasional RAN PE dapat berkontribusi lebih luas dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai dan harmonis, sekaligus memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman ekstremisme kekerasan. BNPT dan Wahid Foundation juga berterima kasih atas dukungan berbagai pihak yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan ini, khususnya kepada lembaga filantropi, swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi, media, dan lainnya. 

Bagikan Artikel: